Behind the Smile

Terdiam di emperan sebuah toko, pria berambut putih keturunan Tiong Hoa ini seketika menarik perhatian kami untuk menghampirinya. Senyuman ramahnya seakan menceritakan banyak cerita menyenangkan, dengan santai ia duduk beralaskan tumpukan kardus seperti sedang mengistirahatkan dirinya. Ya, inilah sekilas sosok seorang yang biasa dipanggil dengan panggilan “Koh Aweng”, seorang tuna wisma sekaligus seorang kepala keluarga bagi 1 orang anak dan 1 orang istri. Sekilas tentang perjalanan hidupnya, Koh Aweng lahir pada tahun 1958 dan dibesarkan di Jakarta. Diusianya yang ke 16, kenakalannya sebagai seorang remajapun timbul melampaui batas wajar (menurut sang ayah). Akhirnya Koh Aweng terpaksa putus sekolah dan diterbangkan oleh ayahnya ke Papua. Singkat cerita, Koh Aweng membantu usaha toko kelontong milik ayahnya, dan pada tahun 1985, Koh Aweng mulai merintis usaha pertamanya yaitu toko obat kecil-kecilan. Usahanyapun berbuah manis hingga pada tahun 1988, Koh Aweng berkesempatan untuk membangun usahanya ini di Merauke dengan sejuta harapan tentang kemajuan usahanya. Seiring berjalannya waktu, tujuh tahun sudah dilewatinya tepatnya tahun 1995, akhirnya Koh Aweng menemukan ” belahan jiwanya”, seorang wanita asal Manado. Merekapun akhirnya memutuskan untuk menikah dengan resiko yang harus ditelan mereka yaitu keluarga Koh Aweng tidak merestui hubungan mereka karena banyaknya perbedaan. Rumah tangga mereka berjalan dengan harmonis dengan seorang anak laki-laki. Seiring bergantinya musim, pasang surutnya kehidupanpun memaksa Koh Aweng untuk kembali ke Jakarta pada tahun 2011 dengan niat meminjam uang modal kepada sanak sodaranya. Niat untuk menyambung kehidupan anak serta istrinyapun berujung pahit, keluarganya menolak meminjamkan modal dan terpaksa Koh Aweng harus “ngekos”. Karena persediaan uang yang terbatas, Koh Aweng terpaksa pindah ke “rumah baru” nya di emperan sebuah toko, beralaskan tumpukan kardus dan nyamuk-nyamuk yang “setia” menemani malamnya. Koh Aweng kesulitan mencari pekerjaan karena kurang lengkapnya dokumen yang ia milikki, ia sempat bekerja disebuah kios pakan burung, tetapi karena satu dan lain hal, Koh Aweng terpaksa kehilangan pekerjaannya. Akhirnya sekarang.... Full story on www.yasminekarenina.wordpress.com

Behind The Smile